Posted by : Anonim Selasa, 10 Juni 2014

SINGGASANA HIJAU

hawa kehidupan beriring dalam kabut malam
mengusik ketenangan hutan
yang hidup dan intisarinya menyusup dalam relung-relung gelap
menelan yang dilewatinya
yang hidup kemudian mati
kemudian hidup lagi
dari yang sempurna menjadi cacat
namun hidup di dunia yang sama sekali berbeda
menjadi inti kehidupan yang terkadang luput dari pandangan
kini kenangan yang tersimpan bagai kotak pandora mulai retak
membuat isinya merembes dan mengalir deras
mengantar kenangan yang lama menanti
bukan tak peduli,
tapi juga ku merasa tidak peduli,
hanya saja air mata mengalir
menyambut kehidupan yang datang di kala pagi
seperti primadani, seperti singgasana hijau
seluas kaki melangkah


ERDA ADHITYA BUDHI

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Translate

Popular Post

Followers

pageviews

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 2013 sekedar tulisan -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -