- Back to Home »
- astronomi »
- The Leonid Meteor Storm/Badai Meteor Leonid
Posted by : R-da Adhitya
Minggu, 04 September 2011
One of the most famous meteor storms on record occured on 17 November 1833, during the leonid shower. All along north america's east coast-including Niagara Falls, new york-stunned observers saw hundreds of meteors per minute. They described the meteors as falling like snowflakes or heavy rain. Estimates of the hourly rate range from 50000 to 200000 meteors.
Every 33 years, the Earth passes through an especially dense portion of the Leonid stream, resulting in a brief storm. Following the 1833 event, thousands of meteors again rained down in 1866. The Leonid stream can be perturbed by Jupiter's gravity, which may explain the poor performances in 1899 and 1932. The storm returned in full force. However, on 16 November 1966, when an estimate 150000 meteors were seen a few hours before dawn. And in 1999 the Leonids roared again, although changes in the meteor stream reduced the numbers greatly compared to 1966
translate:
1 dari sekian banyaknya hujan meteor terkenal yg terjadi adalah pada 17 november 1833, selama hujan meteor Leonid, Sepanjang pantai timur amerika utara-termasuk air terjun niagara, new york-menarik perhatian para pengamat untuk melihat ratusan meteor per menit. Mereka berkata bahwa meteor jatuh seperti hujan lebat atau hujan salju. Diperkirakan sekitar 50000 sampai 200000 meteor per jam.
Tiap 33 tahun, bumi melewati bagian yang memiliki jumlah besar meteor leonid yang menghasilkan badai yang singkat. Dengan diikuti pada hujan meteor tahun 1833 tersebut, ribuan meteor jatuh terjadi lagi pada tahun 1866. Di lain sisi spot yang padat akan meteor leonid ini dapat dikacaukan oleh gravitasi jupiter yg dapat menjelaskan mengapa pada tahun 1899 dan 1932 hanya sedikit meteor yg jatuh. Setelah itu kembali lagi seperti semula hingga pada 16 november 1966 ketika diperkirakan 150000 meteor terlihat beberapa kan sebelum subuh. Dan di tahun 1999 hujan spektakuler leonid terjadi lagi namun jumlahnya jauh berkurang dibanding tahun 1966.
Every 33 years, the Earth passes through an especially dense portion of the Leonid stream, resulting in a brief storm. Following the 1833 event, thousands of meteors again rained down in 1866. The Leonid stream can be perturbed by Jupiter's gravity, which may explain the poor performances in 1899 and 1932. The storm returned in full force. However, on 16 November 1966, when an estimate 150000 meteors were seen a few hours before dawn. And in 1999 the Leonids roared again, although changes in the meteor stream reduced the numbers greatly compared to 1966
translate:
1 dari sekian banyaknya hujan meteor terkenal yg terjadi adalah pada 17 november 1833, selama hujan meteor Leonid, Sepanjang pantai timur amerika utara-termasuk air terjun niagara, new york-menarik perhatian para pengamat untuk melihat ratusan meteor per menit. Mereka berkata bahwa meteor jatuh seperti hujan lebat atau hujan salju. Diperkirakan sekitar 50000 sampai 200000 meteor per jam.
Tiap 33 tahun, bumi melewati bagian yang memiliki jumlah besar meteor leonid yang menghasilkan badai yang singkat. Dengan diikuti pada hujan meteor tahun 1833 tersebut, ribuan meteor jatuh terjadi lagi pada tahun 1866. Di lain sisi spot yang padat akan meteor leonid ini dapat dikacaukan oleh gravitasi jupiter yg dapat menjelaskan mengapa pada tahun 1899 dan 1932 hanya sedikit meteor yg jatuh. Setelah itu kembali lagi seperti semula hingga pada 16 november 1966 ketika diperkirakan 150000 meteor terlihat beberapa kan sebelum subuh. Dan di tahun 1999 hujan spektakuler leonid terjadi lagi namun jumlahnya jauh berkurang dibanding tahun 1966.