Archive for Oktober 2012
materi agama : NIKAH
pengertian
Drs. Mifta Faridl
(1983:1) mengemukakan nikah secara harfiah berarti aqad atau ikatan. Dalam
ajaran Isalam nikah berarti suatu perjanjian suci antara seorang pria dengan
seorang wanita untuk membangun suatu rumah tangga dalam ikatan sebagai suami
istri sesuai dengan kententuan-ketentuan syara’. Nikah bukan hanya acara
keluarga akan tetapi sesuatu yang mulia, suci dan terhormat bahkan sebagai dari
pelaksanaan sunnah Rasul dan ibadah pengabdian kepada Allah SWT. Berulang kali
Allah dan rasul mengajarkan bahkan memerintahkan agar umat islam yang telah
memenuhi persyaratan nikah, melaksanakan pernikahan.
rukun perkawinan
adalah ijab dan kabul yang muncul dari keduanya berupa ungkapan
kata (shighah). Karena dari shighah ini secara langsung akan menyebabkan
timbulnya sisa rukun yang lain.
Ijab
ialah ucapan yang terlebih dahulu terucap dari mulut salah satu kedua
belah pihak untuk menunjukkan keinginannya membangun ikatan.
Qabul ialah yang kemudian terucap dari pihak
lain yang menunjukkan kerelaan/ kesepakatan/ setuju atas apa yang tela
siwajibkan oleh pihak pertama.
*wakil
Dari
shighah ijab dan qabul, kemudian timbul sisa rukun lainnya,
yaitu:
*Adanya
kedua mempelai (calon suami dan calon istri)
*Wali
*Saksi
Shighah akad bisa
diwakilkan oleh dua orang yang telah disepakati oleh syariat, yaitu:
*Kedua
belah pihak adalah asli: suami dan istri
*Kedua
belah pihak adalah wali: wali suami dan wali istri
*Kedua
belah pihak adalah wakil: wakil suami dan wakil istri
*Salah
satu pihak asli dan pihak lain wali
*Salah
satu pihak asli dan pihak lain wakil
*Salah
satu pihak wali dan pihak lain
Syarat-syarat Nikah
Akad pernikahan
memiliki syarat-syarat syar’i, yaitu terdiri dari 4 syarat:
Syarat-syarat akad
Syarat-syarat sah
nikah
Syarat-syarat
pelaksana akad (penghulu)
Syarat-syarat luzum
(keharusan)
Hikmah nikah
Hikmah nikah itu sendiri adalah
a. Perkawinan Dapat
Menentramkan Jiwa
b. Perkawinan dapat
Menghindarkan Perbuatan maksiad.
c. Perkawinan untuk
Melanjutkan Keturunan
d. Pernikahan dapat
pula memberikan rizki kepada keluraganya serta menjalin silaturahmi yang baik
diantara kedua belah pihak (sumai/istri).
Meminang
Seorang muslim
tidak halal mengajukan pinangannya kepada seorang perempuan yang ditalak atau
yang ditinggal mati oleh suaminya selama masih dalam iddah. Karena perempuan
yang masih dalam iddah itu dianggap masih sebagai mahram bagi suaminya yang
pertama, oleh karena itu tidak boleh dilanggar. Akan tetapi untuk isteri yang
ditinggal mati oleh suaminya, boleh diberikan suatu pengertian --selama dia
masih dalam iddah-- dengan suatu sindiran, bukan dengan terang-terangan, bahwa
si laki-laki tersebut ada keinginan untuk meminangnya.
Yang
diperbolehkan dalam meminang
Untuk bisa dilakukan
khitbah atau peminangan, maka paling tidak harus terpenuhi dua syarat utama.
Pertama adalah wanita itu terbebas dari segala
mawani` (pencegah) dari sebuah pernikahan, misalnya bahwa wanita itu sedang
menjadi istri seseorang. Atau
wanita itu sudah dicerai atau ditinggal mati suaminya, namun masih dalam masa
`idaah. Selain itu juga wanita itu tidak boleh termasuk dalam daftar
orang-orang yang masih menjadi mahram bagi seroang laki-laki. Maka di dalam
Islam tidak dikenal ada seorang laki-laki meminang adiknya sendiri, atau ibunya
sendiri atau bibinya sendiri.
Kedua adalah bahwa
wanita itu tidak sedang dipinang oleh orang lain hingga jelas apakah pinangan
orang lain itu diterima atau ditolak. Sedangkan bila pinangan orang lain itu
belum lagi diterima atau justru sudah tidak diterima, maka wanita itu boleh
dipinang oleh orang lain
Yang
diharamkan dalam meminang
Seorang muslim
tidak halal mengajukan pinangannya kepada seorang perempuan yang ditalak atau
yang ditinggal mati oleh suaminya selama masih dalam iddah. Karena perempuan
yang masih dalam iddah itu dianggap masih sebagai mahram bagi suaminya yang
pertama, oleh karena itu tidak boleh dilanggar. Akan tetapi untuk isteri yang
ditinggal mati oleh suaminya, boleh diberikan suatu pengertian --selama dia
masih dalam iddah-- dengan suatu sindiran, bukan dengan terang-terangan, bahwa
si laki-laki tersebut ada keinginan untuk meminangnya.
Melihat Wanita
Yang Akan Dikhitbah
Islam
menyunnahkan bagi laki-laki yang ingin meminang seorang wanita untuk melihat
secara tegas calon istrinya itu secara langsung. Sesuatu yang bila dilakukan
bukan dengan niat untuk menikahi merupakan hal yang terlarang sebelumya. Hal ini dimaksudkan agar :
Hati calon suami itu
yakin bahwa calon istrinya tidak mempunyai cacat yang dapat menimbulkan rasa
kecewa. Menurut riwayat, pernah seorang laki-laki meminang seorang wanita
Anshar, maka Rasulullah SAW bertanya,`Apakah kamu sudah melahatnya ?`. `Belum`,
jawabnya. Maka dengan tegas Rasulullah SAW berkata,`Pergilah kamu melihatnya
karena di mata orang anshar ada sesuatu`.(HR. Muslim)
Untuk mengukuhkan
keinginan untuk melakukan peminangan dan menghilangkan perasaan ragu yang
mengusik.
Hubungan
antara pria dan wanita yang sudah dipinangnya
Meski sudah dipinang
dan sebentar lagi akan menjadi suami istri, namun hubungan kedua pasangan itu
tidak ada bedanya dengan orang asing / ajnabi. Sebab sama sekali belum ada
ikatan nikah, maka tidak ada satu pun kebolehan yang diberikan selain dari
boleh melihatnya saat pertama kali menentukan pilihan untuk meminang. Namun hal itu tidak diperkenankan untuk
dilakukan terus menerus atau pada setiap kesempatan.
pelaksanaan nikah
Drs. Mifta Faridl
(1983:35) mengemukakan pelaksanaan nikah dapat dilakukan, apabila ada :
- dua mempelai (pria dan wanita) yang halal nikah (bukan muhrim)
- dua orang saksi laki-laki, dewasa, muslim dan sehat akal
- wali (keluarga/hakim/tahkim) dari fasik wanita
- Aqad Nikah (ijab san Qabul/ penyerahan dan penerimaan
- Maskawin atau Mahar
- Khutbah Nikah
- Walimah
Pernikahan
yang dilarang
- Perkawinan wanita muslimah dengan laki-laki kafir dan termasuk ahli kitab.
- Perkawinan dengan menikahi wanita yang suka berganti agama (muntaqilah min dinin ila akhara)
- Pernikahan seorang muslim dengan wanita kafir termasuk wanita murtad
- wanita yang diragukan kehamilannya sebelum habis masa iddahnya
- Pernikahan dengan
- Menikahi wanita yang tengah dalam keadaan masa iddah (masa transisi) baik iddah karena suami meninggal atau cerai
- Pernikahan yang dilakukan oleh para wali untuk seorang wanita dengan beberapa laki-laki secara tidak disadari dan diketahui
- Pernikahan yang dilakukan oleh orang yang tengah berihram, baik pihak suami maupun istri yang tengah melaksanakan ihram, baik ihram haji atau umrah
- Nikah Mut’ah
j.
Pernikahan
Syighar
Hak dan
kewajiban istri
a) Taat dan patuh
b) Melayani dengan sebaik-baiknya
c) Tidak boleh membicarakan rahasia suami
d) Menutup aurat
e) Tidak boleh berpergian dan berpuasa tanpa izin
suami
f) Menjaga harta suami
Hak dan
kewajiban suami
a) Memberikan nafkah
(baik nafkah lahir dan batin)
b) Mendidik
c) Menggauli dengan Ma’ruf
d) Tidak boleh membuka
rahasia istri
e) Tidak boleh
menyakiti istri
f) suami yang baik
adalah dia yang paling baik kepada istrinya
talak & cerai
talak
Kata talak berasal
dari bahasa Arab artinya menurut bahasa melepaskan ikatan. Adapun talak menurut
istilah syariat Islam ialah melepaskan atau membatalkan ikatan pernikahan
dengan lafadz tertentu yang mengandung arti menceraikan. Talak merupakan jalan
keluar terakhir dalam suatu ikatan pernikahan antara suami isteri jika mereka
tidak terdapat lagi kecocokan dalam membina rumah tangga.
Cerai
Suatu ikatan perkawinan akan menjadi putus
antara lain di sebabkan karena perceraian.dalam hukum Islam perceraian terjadi
karena Khulu’, zhihar, ila’, dan li’an. Khulu’ adalah perceraian yang di sertai
sejumlah harta sebagai ‘iwadh yang diberikan oleh isteri kepada suami untuk
menebus diri agar terlepas dari ikatan perkawinan
Rujuk
Rujuk menurut bahasa
artinya kembali. Adapun menurut syariat Islam ialah kembalinya mantan suami
kepada mantan isterinya yang telah di talaknya dengan talak raj’I untuk kumpul
kembali pada masa iddah tanpa tanpa mengadakan akad nikah yang baru. Hukum asal
daripada Rujukadalah mubah (boleh). Hal ini di dasarkan pada firman Allah
SWTsurat Al-Baqarah ayat 228: Artinya: “dan suami-suaminya yang berhak
meRujuknya dalam masa menanti itu jika mereka (para suami) itu mengehendaki
Islah”
Poligami
Istilah poligami dapat
diartikan seorang suami beristri lenih dari satu orang. Poligami bukan hanya merupakan satu bentuk pernikahan yang
telah berlaku pada masyarakat primitive semata-mata, tetapi juga merupakan
kebiasaan hamper setiap bangsa dan masyarakat dulu atau sekarang. Bahkan
menurut Al-quran para nabi dan Rasul Allah sebelum Nabi Muhammad saw pun banyak
yang melakukan poligami tersebut
Islam memandang
poligami lebih banyak menbawa resiko/ madarat daripada manfaatnya. Karena
manusia itu menurut fitrahnya mempunyai watak cemburu, iri hati, dan suka
mengeluh. Watak-watak tersebut akan mudah timbul dengan kadar tinggi, jia hidup
dalam kehidupan keluaraga yang poligamis. Karena itu poligami hanya
diperbolehkan dalam keadaan darurat, misalnya istri ternyata mandul, sebab
menurut islam, anak itu merupakan salah satu dari tiga human investment
yang sangat berguna bagi manusia setelah ia meniggal dunia, yakni amalnya tidak
tertutup berkah dengan adanya keturunanya yang shaleh yang selalu berdoa
untuknya.
source : http://wiwit.mywapblog.com/nikah.xhtml
Dakwah Adalah Cinta
Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai.
Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. .. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.
Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.
Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yang bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.
Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.
Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik?
Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.
Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.
Tidak… Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.
Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani… justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka pergi… akhirnya menjadi adaptasi.
Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.
Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.
Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. Tapi saking seringnya “ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman..
Karena itu kamu tahu. Pejuang yang heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yang takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar.
Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah dia petunjuk… sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang… “
Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta… Mengajak kita untuk terus berlari…
“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”
Sumber : http://albashirah.com/
and ukhti valin,, teman yang baikk :)
baca sourcenya dulu :) simpulin sendiri yaa
( REMAJA ) SURAT BUAT PACAR, PACARKU AKU HARUS - Pacarku kurenungkan hubungan ini cuma membuang waktu, uang habis untuk makan, nonton, padahal aku harus menabung buat melamar dirimu. Dan aku takut hubungan ini membawa ketidaknikmatan dalam menikah, gak ada serunya lagi karena sebagian rasa cinta yang memudar karena termakan waktu dalam hubungan ini, dan komitmenku sebagai cowok menjadi kecil kare
na menggampangkan urusan untuk naik kejenjang pelaminan. Bahkan bisa jadi setan akan menjerumuskan.
Aku bukan cowok yang jual janji, ini demi kebaikan, agar hubungan dihentikan namun berkomitmen untuk kelangsungan pernikahan yang aku targetkan tahun depan.
Dengan berhentinya hubungan kita, uang bisa ditabung, waktu bisa difokuskan untuk mencari pekerjaan halal, dan meningkatkan keahlian sebagai modal dasar APBN..hehehe.
Dengan berhentinya hubungan pacar, ini bukan mundur, namun bagi kita ini justru sebuah kemajuan melangkah.
Dan Dirimu bisa banyak waktu belajar buku memasak, waktu bagi dirimu bisa belajar menjadi seorang Istri Shalihah, dan bagaimana Sunnah Nabi dalam mendidik anak-anak kita.
Hubungan pacaran itu palsu, aku merasa tidak gentle, karena tidak adanya kepastian meminangmu, karena hanya menghabiskan waktu, bilang sayang..oh sayang, namun kata-kata tersebut hambar, huh emangnya aku cowok apaan?
Aku harus siap meminangmu lahir dan bathin, bukan berlama-lama kencan, sedangkan semua urusan butuh planning, perencanaan dan target, apalagi menuju mahligai Rumah tangga ?
Pahamilah pacarku, pacarku aku harus cepat pulang eh kembali kepada-Nya alias taubat..
Taubat, untuk memperbanyak ilmu, bukan berlama-lama menelepon dirimu, dan bicara mengobral janji kata-kata kosong, apalagi melihat FB Yusuf Mansur Network, ternyata pacaran itu seperti memperbanyak dosa saja, padahal kita butuh pertolongan Allah untuk menghalalkan hubungan kita. Agar doa kita diijabah, lalu Allah memperjodoh kita dan menghalalkan hubungan aku dan dirimu dengan pernikahan.
Membangun keluarga Islami, sesuai Sunnah Nabi. Maafkan pacarku, sampai disini dulu, semoga Allah membimbing kita berdua, belajarlah taat kepadaku sebagai calon imammu, calon pemimpin yang kuat Islamnya, dan surat ini adalah komitmenku bahwa aku harus menuju perpisahan ini demi kebaikan hubungan kita berdua dalam keredhoan Allah, yaitu menikah.
Jangan merasa terlalu lama, pacarku. Rindu tertahan karena Allah, akan indah dijalani dalam pernikahan, tidak ada hambatan, tidak ada kekhawatiran, tidak ada kepalsuan, semuanya halal, halal dan halal, semoga Allah merahmati kita dan para pembaca FB Yusuf Mansur Network yang senasib dengan status ini, untuk mendapatkan perbaikan dalam hidup yang diredhoi Allah, Amin. Al Fatihah.
Tim Ustadz
FB YMN
Sebab Musabab Tubuh bisa Tinggi :AKU:
perkenalkan saya erda adhitya budhi... :p. Saya asli tegal, nah diri saya ini begini aja, biasaaa... hahahaha :D
nah, ciriku yang pertama, aku tinggi (katanya) sekitar 182 cm.
hemmm, kadang aku seneng juga punya badan tinggi, kadang juga males sihh, dikomen terus, "wah anaknya tinggi banget ya bu..." "Anaknya dah ngalahin bapaknya inih," lah Pak RW nya kalah sama bujange" dan begitu dan begitu mereka komen ke bapakku,, hahaha 'dalem hati, aku mbatin, lah kemana mana dikatain tinggi mulu, sekali kali ganteng napa? (hoeeeekkk)'. Bercanda *keterlaluan... Tapi kadang aku juga khawatir takutnya badanku terlalu tinggi,, kan entarnya susah nyari pasangan ... :D
Lah, aku ini mau cerita tentang gimana aku ini bisa tinggi,, logika aneh sih,, tapi baca aja yaaa... #plisss :p
gini nih sebab sebabnya:
1. Aku pas kecil suka banget minum susu, baik ASI, kalengan, botolan, kardusan, dan lain lain... hemh
2. Suka makan ikan asin, entah karena ada apa atau dasar apa, aku mau masukin nih faktor, --.--
3. Sunat yang terlalu dini,,, karena disogok duit seratus ribu waktu itu, aku jadi mau sunat . kelas 3 SD (betapa bodohnya akuuu...)
4. Makannya banyak, dlll
Capek nulis,,, jadi segini dulu ajah lah ya...
(orang bijak bilang, bila ingin bahagia, dan sukses, cobalah untuk menertawai diri sendiri)
sekian terimakasih
nah, ciriku yang pertama, aku tinggi (katanya) sekitar 182 cm.
hemmm, kadang aku seneng juga punya badan tinggi, kadang juga males sihh, dikomen terus, "wah anaknya tinggi banget ya bu..." "Anaknya dah ngalahin bapaknya inih," lah Pak RW nya kalah sama bujange" dan begitu dan begitu mereka komen ke bapakku,, hahaha 'dalem hati, aku mbatin, lah kemana mana dikatain tinggi mulu, sekali kali ganteng napa? (hoeeeekkk)'. Bercanda *keterlaluan... Tapi kadang aku juga khawatir takutnya badanku terlalu tinggi,, kan entarnya susah nyari pasangan ... :D
Lah, aku ini mau cerita tentang gimana aku ini bisa tinggi,, logika aneh sih,, tapi baca aja yaaa... #plisss :p
gini nih sebab sebabnya:
1. Aku pas kecil suka banget minum susu, baik ASI, kalengan, botolan, kardusan, dan lain lain... hemh
2. Suka makan ikan asin, entah karena ada apa atau dasar apa, aku mau masukin nih faktor, --.--
3. Sunat yang terlalu dini,,, karena disogok duit seratus ribu waktu itu, aku jadi mau sunat . kelas 3 SD (betapa bodohnya akuuu...)
4. Makannya banyak, dlll
Capek nulis,,, jadi segini dulu ajah lah ya...
(orang bijak bilang, bila ingin bahagia, dan sukses, cobalah untuk menertawai diri sendiri)
sekian terimakasih
Semua Penuh Penjelasan
Semua Penuh Penjelasan
“Hey, ayo bangun
Resya! Bukankah kita harus bekerja pagi ini? Cepatlah!” teriak Albar
membangunkan Resya yang masih terlelap. Tak lama, Resya pun
mengerjap-ngerjapkan matanya. Ia melihat sosok yang berkulit putih, namun
tampak pucat dan akan selalu pucat dengan rambut ikal dan mulai bergerak
berkacak pinggang. “Cepet bangun!” Albar terus mendesak dan menarik tubuh Resya
supaya cepat bangkit. “Hemh,” Resya menggeliat “ lah kok kamu bisa masuk ke
kamarku?”. “Ibumu tadi dah ngizinin kok neng,” tukas Albar “dah sana cepet
mandi, ku tunggu di depan”.
Albar yang
sedari tadi gelisah menunggu akhirnya tersenyum juga melihat karibnya datang.
Dengan rona wajah merah di pipi dengan sedikit make-up tipis di sana-sini
memoles wajahnya tampak serasi dengan mata sendu dan hidung yang mungil.
“Tatanan rambutmu bagus,” puji Albar sedikit meledek. “Ah masak! Yuk cepet
berangkat!” jawab Resya dengan jutek, kemudian mereka berjalan beriringan
menuju tempat kerja dari halaman rumah Resya yang asri dan asli desa itu.
Kini, waktu
telah menunjukkan pukul 10.00, sinar matahari sehat pun telah berubah
menunjukkan keganasan panas sinarnya terhadap bumi. Sementara itu, di dalam
gedung yang berinterior sederhana dan tak ada dekor di bagian ruang manapun
menunjukkan kelengangannya, meskipun disana-sini tertumpuk berbagai macam
barang hasil produksinya. Albar dan Resya merupakan karyawan di perusahaan ini,
keduanya menjadi operator kelas bawah di bagian Quality Control. Maklumlah, mereka hanya lulusan Sekolah Menengah
Atas dan tak dapat melanjutkan karena biaya kuliah yang mahal dan ditambah
pengesahan UU BHP yang semakin menambah mahal biaya kuliah.
“Nanti pulang
jam berapa Bar?” Tanya Resya memecah kesunyian suasana kerja mereka. “Gak tau
tuh Res, jam 4 kali,”. “Apa! Harusnya kan kita cuma sampe jam 3! Diitung lembur
1 jam apa! Males banget, nasib jongos orang gede ya gini inih,” sergah Resya
mendengar Albar menjawab. “Ngomong-ngomong entar pulang kita ke tempat biasa
ya,” ajak Resya. Sementara Albar menjawab hanya dengan anggukan dan senyuman
saja.
Semua hal selalu
berjalan dan tak akan berhenti untuk kedinamisannya, begitu pula kehidupan yang
selalu menampakkan keteraturannya. Tuhan selalu menciptakan semua hal berpasangan
layaknya pagi dengan malam. Dan kini semburat merah mulai menghias langit.
Menunjukkan sang senja yang merajai kemudian perlahan berarak meninggalkan
langit hingga berganti menjadi senja yang gelap. Di kanan kiri, lampu mulai
berkedip menyala member warna jingga dan putih pada malam dan menambah
semaraknya malam.
Kedua sahabat
itu kini duduk setelah sebelumnya mereka beribadah. Tak satupun dari mereka
berbicara, semua sibuk dengan pikiran masing-masing. Sesungguhnya dalam hati,
mereka memiliki pengharapan dan angan masing-masing. Di tempat mereka duduk
sekarang, mereka dapat melihat daerah mereka tinggal lamat-lamat. Tak jauh
memang, tapi cukup membuat pegal bila ditempuh dengan berjalan kaki. Albar dan
Resya merenung memandang langit kebetulan langitnya cerah dengan bulan purnama
sebagai daya tariknya dan sedikit bintang bertebaran dengan cahaya yang
mengintip mencoba mengalahkan bulan.
“Sekarang apa
maksudmu mengajakku kemari Res?” Albar mencoba sedikit menyembuyikan rasa
enggan dan lelahnya tubuh, mencoba menghargai sahabat karibnya ini. “Bukankah
kita selalu suka disini Bar? Coba lihat! Aku sengaja mencarikanmu waktu untuk
kita kemari dan memandang mereka. Biar kutanya, sekarang bulan November dan kau
tahu, ada yang spesial disana!” Jelas Resya mencoba menarik perhatian
sahabatnya itu.
“Entahlah Res,
aku lelah sekali,”
“Baiklah,” Resya
sedikit kecewa, “sekarang coba kamu rebahan deh, merem sebentar. Terus tarik
nafas pelan dan hembuskan”. Albar pun menurut melakukannya. Kemudian secar
tiba-tiba semua hal yang lalu berkelebat begitu saja dalam pikirannya,
menelisik dan memberi rasa tenang dalam hati. Ia pun membuka mata. Angin
semilir pun dirasanya menerpa tubuh dan membelai mesra dengan menularkan
sedikit rasa dingin hingga meremangkan bulu roma membuat suasana hening
sejenak.
Albar masih
mencoba untuk mendengarkan dan terjaga dalam kelelahannya untuk menemani dan
menghibur sahabat karib di sisinya yang sedang asyik berbicara.
Terkantuk-kantuk tetapi ia masih bias mendengar perkataannya dengan jelas
membicarakan tentang bulan. Hingga akhirnya sampailah pada puncak ketahanannya,
seluruhnya menjadi gelap.
Paruh ayam
jantan pun terbuka, kokok pun menyela diantara hawa dingin yang menyelimuti
tubuh. “Pagi, gimana keadaannya? Sehat kan? Ayo bangun dong, kan aku dating,
hehe. Maaf ya kemaren malem” ucap Resya dengan wajah manis di depan wajah
Albar. “Hemh, ini memang dimana? Kemaren aku kenapa?” Albar pun berusaha
memperhatikan sekelilingnya, namun belum bisa karena matanya belum bisa
terfokus melihat sesuatu. “ya di kamarmu lah, kemaren tuh kamu pingsan, kupikir
kamu kecapekan, jadi aku bawa pulang, untung aja ada ojek yang deket situ. Kamu
gak apa-apa kan?” selidik Resya. “Gak apa-apa kok, kecapekan aja mungkin,”
Albar berujar sembari menghela nafas panjang karena ia telah membohongi Resya
lagi. “Oh iya, entar kamu gak usah berangkat kerja dulu, biar aku ijinin ya”.
“Makasih Res” Albar masih sedikit pusing, dengan tatapan nanar ia memandang
kepergian Resya keluar, kemudian ia jatuh pingsan di ranjangnya.
- - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - -- - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Istirahat, jam 12
siang, Resya membuka ponselnya dan tertera tulisan 1 pesan diterima pada layar
ponselnya. Kemudian, ia membacanya,
Resya makasih ya, udah nolong aku kemaren,
hemh… mulai saat ini, aku berhenti kerja dari pabrik ya, aku berniat mencari
yang lebih baik lagi. Oh iya, tadi aku juga sempet berobat. Semangat kerja ya,
sampai ketemu di rumah J.
Pengirim: Albar Jelek (+6285868489889) 10:13:57
Resya pun tak
habis piker dengan jalan pikiran Albar, ia terlalu kalut untuk bekerja saat
itu, dalam hatinya, ia harus menemui sahabatnya itu untuk meminta kejelasannya.
Suasana sore yang indah bersama
keluarga memang sangatlah membahagiakan . Albar dan ibunya sedang duduk lesehan
di teras rumah membincangkan hal yang sedikit serius namun kadang pula
diselingi canda dan tawa, hingga kemudian tiba-tiba Resya datang dengan sedikit
bersungut. Ibu Albar yang renta pun sudah mengerti keakraban anaknya dengan
Resya yang kemudian segera menyingkir untuk masuk kedalam rumah.
“Apa-apaan sih kamu?” bentak
Resya.
“Kenapa?” Jawab Albar heran.
“SMS-mu itu! Bukannya kamu dah
janji sama aku buat kita selalu bareng, meraih sukses bareng-bareng!”
“Tapi Res, aku sangat ingin
membahagiakan ibuku, aku ingin lebih dari ini, aku ingin sukses!”
“Tapi kamu udah janji! Titik!”
“Ya udah, sekarang aku ngajak
kamu buat bareng aku, tapi itu berarti harus meninggalkan orang tua” kilah
Albar tenang.
“Emang kamu mau kerja apa?”
Resya sedikit melunak.
“Begini, tadi aku udah ngobrol
sama ibu, kalo aku boleh pergi ngerantau ke kota, tapi sejujurnya aku belum
punya pandangan apapun di kota, yang penting aku ingin kerja dan meraih sukses,
meski harus kerja sangat keras, aku capek, masak orang tuaku miskin, aku
miskin, lantas anakku nanti juga miskin? Aku gak mau! Aku ingin membahagiakan
ibuku dan anak-anakku kelak, dan itu termasuk kamu”.
“Apa! Gak bisa! Lantas kalo kamu
gagal gimana? Itu terlalu beresiko! Gak ada pandangan gak ada modal. Pokoknya,
kamu harus tetep disini!”
Albar pun gusar, lalu demi
kebaikan semuanya, ia terpaksa “ibuku aja udah ngijinin kok kamu enggak” Albar
sangat gusar, dalam hati runtuhlah ketegarannya, meneballah rasa sayangnya
terhadap sahabat yang sangat dikasihinya ini. Tapi mau apa lagi.
“Terserah!” Resya pun menangis
dan berbalik pergi menuju ke rumahnya. Albar menduga ia telah membuat orang
yang amat dikasihinya selain ibunya menangis.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - -
Bulan, tahun, telah
berlalu. Telah banyak yang terjadi dan terlewati, semakin tuanya umur, dan meninggalnya jiwa yang hidup, termasuk ibunda
Albar. Semenjak itu, Albar tak pernah pulang kembali ke daerahnya. Terakhir ia
pulang bertahun-tahun lalu, ia sudah mulai membuat kemajuan ekonominya, namun
ia tetap saja pucat dan tak ada perubahan dalam pada penampilan tubuhnya. Dan
sayangnya, ia pun tak bertemu Resya.
Kerasnya hati mereka berdua
tak tertandingi oleh waktu sekalipun. Semula yang satu telah terpisah, mencari
jalannya masing-masing. Antara kehampaan dan kepenatan tak ada yang benar-benar
dirasa saat mereka tak lagi bersama. Semua karena hancur dan luluhnya perasaan
mereka. Dalam lubuk hati keduanya, mereka menyimpan rasa sayang dan rasa ingin
saling melindungi yang tak kan tergores oleh waktu sekalipun.
Beberapa waktu lalu di
kota besar, mulanya Albar tak tau apa-apa, ia hidup penuh perjuangan. Mulanya,
ia bekerja apapun untuk menghisupi dirinya sendiri, kemudian ia mencoba
menabung dan hidup prihatin. Hingga suatu saat ia bertemu seorang businessman yang mengajarinya forex;
yaitu bagaimana memanfaatkan fluktuasi nilai kurs mata uang dunia kedalam
rupiah. Ia pun memberanikan diri, selama beberapa bulan ia berkutat dengan
forex dan Bank, hingga akhirnya 2 tahun ia memiliki modal yang cukup untuk
investasi saham. Albar selalu ulet dan bekerja keras. Ia selalu beranggapan
bahwa suatu saat nanti ia dapat bertemu dan membahagiakan Resya; satu-satunya
yang tersisa dalam hidupnya. Kini, ia telah memiliki banyak investasi saham dan
badan usaha yang bergerak dalam bidang niaga. Tetapi, jauh di hati kecilnya ia
merasa ada yang kurang, yaitu teman untuk berbagi. Kebahagiaannya selalu tak
sempurna.
Di lain sisi, akibat
sistem outsourcing, beberapa tahun lalu Resya diberhentikan kerja karena habis
kontraknya. Kini setelah sekian lama, ia hanya menjadi pedagang es cendol di
depan sekolah dasar bekas ia dan Albar bersekolah. Sering ketika ia berjualan,
ia melihat bayangan dirinya dan Albar berjalan pulang bersama, tetapi tentu itu
hanya khayalan semata.
Sesungguhnya, keduanya
saling merindu, namun tak ada yang berani untuk menghubungi satu sama lain.
Sehingga semuanya hanya berlarut larut. Hingga suatu saat, penyakit yang telah
lama Albar sembunyikan semakin parah. Mungkin, Albar merasa sudah dekat
waktunya untuknya meninggalkan Resya dan dunia yang penuh kerja keras ini. Dia
hampir setiap waktu menemui orang kepercayaannya, hingga suatu hari Albar pun
meninggal dan disemayamkan di TPU di kota besar.
-
- - - - - - - - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - -- - - - -
- -
Sementara di daerah
tempat tinggal Resya, datanglah seorang berpakaian rapi berdasi, memakai
tuxedo, dan mengendarai mobil yang mewah. Dia adalah orang kepercayaan Albar
yang mengurusi tentang harta Albar yang sedang mencari Resya. Kemudian ia
datang menemui Resya.
“Selamat siang, betul
ini dengan Resyavina Pisisan?” Tanya orang tersebut.
“Ya siang, Pak. Betul
saya Resya. Ada apa ya?” Resya terheran-heran.
“Begini, saya adalah
Burhannudin Handoko, saya adalah orang kepercayaan Bapak Albar yang ditugaskan
untuk menemui Anda”
“Albar? Mana dia? Saya
rindu dengannya pak”
“Tetapi, sungguh sayang
dan terlambat, karena Bapak Albar telah meninggal dunia 1 minggu yang lalu”
Sungguh hancur seketika
hati Resya, jatuh luluh air matanya, meski raut wajah menampakkan ketegaran dan
kekakuannya. Air mata yang menetes mengikuti alur kehidupan, alur kerutan dari
pipi Resya, air mata yang jatuh tetap tak akan dapat menggantikan hal
terpenting yang telah menghilang. Air mata Resya takmampu menampung seluruh
kesedihan Resya. Lutut pun jatuh menyentuh tanah gembur di bawahnya. Seluruh
angan, amarah, kenangan, omongan, wajah, dan kelakuan Albar terlintas tepat di
depan wajahnya. Senyum bercampur dengan tangis membentuk sesal yang tiada
banding. “Tapi, aku sahabatnya, aku masih hidup, kenapa kamu mati Bar! Aku tak
tau, Aku selalu merindukanmu, betapa sakit hatiku, kau telah meninggalkanku dan
member harapan untukmu pulang kembali. Dan kini, kau pergi lebih jauh dan tak
memberi harapan untukmu bisa kembali! Aku sayang kamu Bar!” Resya terisak dalam
tangis dan gumamnya.
“Begini, Bu Resya saya
juga mengetahui kesedihan Anda, karena beliau memang sosok yang menyenangkan”
ucap orang tadi “saya kemari karena ada hal penting yang harus saya berikan
kepada Anda”. Kemudian ia memberikan secarik amplop, dimana isinya adalah
secarik sobekan kertas agenda milik Albar bertuliskan:
Masih ingatkah kamu ketika kamu membawaku melihat bulan purnama saat
itu? Ingatkah kamu apa yang kau tanyakan kepadaku tentang langit itu? Ingatkah
kamu tentang apa yang kamu bicarakan saat itu? Ingatkah percakapan terakhir
yang kita lalui? Dan taukah kamu tentang kepucatanku?
Saat itu, aku tau maksudmu adalah rasi Taurus, dimana disana ada aku,
Albar, bintang paling terang disana; Al-debaran. Maka, jika kau rindu aku,
pandangilah ia ketika ia muncul. Aku tau semua yang kamu bicarakan ketika aku berjuang
menahan lelahku, bahwa bulan masih tetap indah walau hanya menampakkan setengah
wajahnya, tapi menurutku akan jauh lebih indah bila kita bisa mengetahui wajah
yang tersembunyi di baliknya.
Aku ini punya penyakit anemia akut, dan di akhir hayatku kadar
hemoglobin dalam darahku benar-benar rendah, sehingga terkadang aku sesak nafas
dan sulit berkonsentrasi, yah aku tak memberi tahumu, hanya karena aku tak
ingin buat kamu bersedih. hehe
Taukah kau Resya, bahwa aku bertekad membahagiakan ibu, anak-anakku
kelak, dan kamu, itu karena aku mencintai mereka dan terutama kamu, aku baru
sadar kalau aku ingin menjadi suamimu. Tetapi aku kira hal itu tidak
tersampaikan, maka aku harap kamu bisa menolongku. Aku telah sempat
membahagiakan ibuku. Dan aku ingin membahagiakan kamu dan anak-anak, maka
tolong jaga hartaku dan amanahku, tolong kau bahagiakan anak-anak yang tidak
memiliki orang tua. Nah, maaf yaa buat segala kesalahanku. Maaf juga, surat ini
malah ngerepotin kamu doang. Hehe J . selamat berpisah
moga berhasil. Semangat! (buat selanjutnya, biar diurus sama orang yang ngasih
surat ini yaa, dia baik lho!)
Albar Tauridian
Seketika itu, air
matanya bercucuran dan membasahi kertas surat Albar. Dan dalam hatinya kini
terpatri cinta Albar untuknya dan keinginan Albar. Kemudian Resya pun berjalan
mengikuti orang tadi kedalam mobil.
TAMAT
Oleh: Erda Adhitya Budhi
Sosok yang Tegar dan Berani
Keadaan terpuruk bukanlah buruk, bila
dihadapi dengan tenang, dan bijak
serta berjuang terus pantang mundur,
dan diiringi doa yang tulus!
Setiap tantangan dan rintangan adalah
cambuk untuk memotivasi kita mencapai
kemajuan dan kemenangan.
Pepatah mengatakan:
"Kehidupan bukanlah jalan yang lurus
dan mudah dilalui di mana kita bisa
bepergian bebas tanpa halangan.
Kehidupan seringkali berupa
jalan-jalan sempit yang menyesatkan,
di mana kita harus mencari jalan,
tersesat dan bingung! Sering rasanya
sampai pada jalan tak berujung.
Namun, jika kita punya keyakinan
Kepada Sang Maha Pemilik Kehidupan,
pintu pasti akan dibukakan untuk
kita. Mungkin bukan pintu yang selalu
kita inginkan, namun pintu yang
akhirnya akan terbukti, terbaik untuk
kita!" - A.J. Cronin
Saat kita menjelang dewasa, hidup
memang tidak selalu indah.
Lihatlah, langit pun tak selalu cerah,
suram malam kadang tak berbintang.
Itulah lukisan alam. Itulah aturan
Tuhan.
Hidup adalah belajar. Belajar untuk
menyelesaikan setiap teka-teki yang
sudah disiapkan oleh-Nya untuk kita.
Yang terpenting adalah, dalam kondisi
apapun, lakukanlah selalu yang
terbaik yang kita bisa.
Seberat apapun masalahmu kawan,
sekelam apapun beban dalam hidupmu,
janganlah engkau berlari, apalagi
sembunyi!
Temuilah Dia dengan lapang dada dan
bersihnya hati. Yakinlah, dengan
KESABARAN, kita akan bisa bertahan
dari segala badai cobaan.
Saat engkau mendapati masalah,
yakinlah, sebenarnya engkau tengah
dipersiapkan-NYA tuk menjadi sosok
yang tegar & berani.
from Anne-ahira
Ambisi dan mimpimu adalah samudra.
"Aku peringatkan kalian terhadap kata
'nanti', karena kata ini telah banyak
menjebak para pelaku untuk terhalang
dari kebaikan dan menunda-nunda
proses perbaikan diri" - Ulama
Kita tidak akan pernah tahu apa yang
akan terjadi di masa depan jika kita
tidak memulainya sekarang dan hanya
menunggu.
Curahkanlah seluruh tenaga dan
pikiran untuk melakukan pekerjaan dan
kesempatan yang bisa dilakukan saat
ini.
Lakukanlah tugas sebaik-baiknya
selama kita memiliki waktu. Jangan
membiarkan waktu berlalu, dan
sia-sia.
Ambisi dan mimpimu adalah samudra.
Meski kadang terjadi pasang surut,
tapi takkan pernah surut airnya.
Oleh sebab itu, bersemangatlah
selalu, meski perkerjaannya sekecil
apapun. Jangan pernah menunda-nunda
apa yang bisa dilakukan hari ini.
Ingatlah, engkau insan manusia yang
luar biasa! Hindari selalu menunggu
motivasi untuk bergerak, tetapi
bergeraklah sekarang juga, dan dirimu
akan termotivasi dengan sendirinya!
Setiap insan manusia dilahirkan luar
biasa. Kita semua sebenarnya diberi
kemampuan dan potensi yang besar dan
hebat.
Oleh sebab itu, kembangkanlah
setiap potensi yang ada semaksimal
mungkin, dan gunakan dengan tepat,
agar bermanfaat bagi sebanyak umat.
from :Anne-ahira
'nanti', karena kata ini telah banyak
menjebak para pelaku untuk terhalang
dari kebaikan dan menunda-nunda
proses perbaikan diri" - Ulama
Kita tidak akan pernah tahu apa yang
akan terjadi di masa depan jika kita
tidak memulainya sekarang dan hanya
menunggu.
Curahkanlah seluruh tenaga dan
pikiran untuk melakukan pekerjaan dan
kesempatan yang bisa dilakukan saat
ini.
Lakukanlah tugas sebaik-baiknya
selama kita memiliki waktu. Jangan
membiarkan waktu berlalu, dan
sia-sia.
Ambisi dan mimpimu adalah samudra.
Meski kadang terjadi pasang surut,
tapi takkan pernah surut airnya.
Oleh sebab itu, bersemangatlah
selalu, meski perkerjaannya sekecil
apapun. Jangan pernah menunda-nunda
apa yang bisa dilakukan hari ini.
Ingatlah, engkau insan manusia yang
luar biasa! Hindari selalu menunggu
motivasi untuk bergerak, tetapi
bergeraklah sekarang juga, dan dirimu
akan termotivasi dengan sendirinya!
Setiap insan manusia dilahirkan luar
biasa. Kita semua sebenarnya diberi
kemampuan dan potensi yang besar dan
hebat.
Oleh sebab itu, kembangkanlah
setiap potensi yang ada semaksimal
mungkin, dan gunakan dengan tepat,
agar bermanfaat bagi sebanyak umat.
from :Anne-ahira
Bicaralah Ide ! Bukan Gosip !
"Siapapun yang bergosip padamu, akan
bergosip tentang dirimu"- Pepatah Spanyol
Anda pasti pernah mendengar pepatah
ini; bahwa orang-orang besar senang
berbicara tentang ide-ide, sementara
orang biasa-biasa suka berbicara
tentang diri mereka sendiri dan
orang-orang kecil suka berbicara
tentang orang lain.
Itulah gosip. Gosip membuat orang
menjadi kecil. Tidak ada sesuatu yang
bisa ditawarkan dalam gosip. Gosip
hanya mengurangi kredibilitas orang
membicarakan dan yang dibicarakan
serta bisa menghancurkan orang yang
mendengarkan.
Berhenti menyebarkan gosip dan
menjadi penerima gosip. Jika Anda
menghentikan gosip yang diteruskan
hanya sampai pada Anda, Anda akan
memperbaiki kehidupan orang lain dan
diri Anda lebih baik lagi.
Lagipula, orang yang menceritakan
gosip pada kita, biasanya akan
menggosipkan kita juga.
Orang yang memiliki integritas tidak
suka mengumbar omongan tentang orang
lain di belakangnya. Jika memiliki
masalah dengan seseorang, ia lebih
baik mendatangi orang tersebut dan
membicarakan masalahnya, tidak pernah
melalui orang ketiga.
Mereka juga akan memuji orang secara
terbuka dan mengkritik orang secara
pribadi.
Jika Anda adalah orang besar,
berhentilah membicarakan orang lain
dan mari membicarakan ide-ide besar
yang bisa mengubah dunia! :-)
bergosip tentang dirimu"- Pepatah Spanyol
Anda pasti pernah mendengar pepatah
ini; bahwa orang-orang besar senang
berbicara tentang ide-ide, sementara
orang biasa-biasa suka berbicara
tentang diri mereka sendiri dan
orang-orang kecil suka berbicara
tentang orang lain.
Itulah gosip. Gosip membuat orang
menjadi kecil. Tidak ada sesuatu yang
bisa ditawarkan dalam gosip. Gosip
hanya mengurangi kredibilitas orang
membicarakan dan yang dibicarakan
serta bisa menghancurkan orang yang
mendengarkan.
Berhenti menyebarkan gosip dan
menjadi penerima gosip. Jika Anda
menghentikan gosip yang diteruskan
hanya sampai pada Anda, Anda akan
memperbaiki kehidupan orang lain dan
diri Anda lebih baik lagi.
Lagipula, orang yang menceritakan
gosip pada kita, biasanya akan
menggosipkan kita juga.
Orang yang memiliki integritas tidak
suka mengumbar omongan tentang orang
lain di belakangnya. Jika memiliki
masalah dengan seseorang, ia lebih
baik mendatangi orang tersebut dan
membicarakan masalahnya, tidak pernah
melalui orang ketiga.
Mereka juga akan memuji orang secara
terbuka dan mengkritik orang secara
pribadi.
Jika Anda adalah orang besar,
berhentilah membicarakan orang lain
dan mari membicarakan ide-ide besar
yang bisa mengubah dunia! :-)
Ukirlah Sejarah
Mati adalah awal kehidupan. Hidup
adalah pangkal kematian. Hidup dan
mati, datang silih berganti, tidak
ada yang kekal abadi. Itulah hukum
alam yang hakiki. Oleh sebab itu,
jangan takut mati, jangan mencari mati.
Selama hidup, lebih baik bersegeralah
perbanyak kebaikan, syukuri diri
dalam keadaan apapun, dan tahu diri
di manapun. Bebas, lepas, tidak
terikat dan melekat, cerah ceria,
berpikir optimis dan positif setiap
saat, insyaallah hidup senang, mati
tenang. :-)
////////////////////////////// //////////
Kisah Nyata...
Pagi itu seorang pria menjalani
rutinitasnya seperti biasa. Sebagai
seseorang yang mempunyai relasi luas
dan sibuk, ia selalu menyempatkan
diri untuk membaca kolom pengumuman
termasuk juga kolom berita kematian.
Tiba-tiba matanya membaca sebuah
berita, berita yang sangat
mengejutkan dan membuat bulu kuduknya
merinding. Ia sedang membaca berita
kematiannya sendiri.
Pria ini terhenyak, ia lalu bertanya
kepada dirinya sendiri, apakah ia
masih hidup? Apakah saat ini ia ada
di dunia atau di alam baka?
Saat ia menyadari bahwa ada sebuah
kesalahan dalam berita ini, mungkin
karena memiliki nama yang sama,
pastilah redaksi koran ini telah
melakukan kesalahan.
Namun karena rasa penasaran ia pun
melanjutkan membaca berita tersebut.
Ia ingin tahu apa tanggapan orang
mengenai dirinya.
Dalam artikel itu ia disebut dengan
panggilan 'raja dinamit' telah wafat.
Pada bagian lain ia juga disebut
sebagai 'partner dewa kematian'.
Ia terkejut bukan kepalang, apakah
seperti ini dirinya akan dikenang
oleh orang-orang?
Kejadian ini membuka pikirannya, ia
lalu memutuskan bahwa ia tidak ingin
dikenang seperti itu. Ia bertekad
mulai saat itu juga ia akan berjuang
demi kedamaian dan kemanusiaan.
Begitulah akhirnya, pria yang bernama
Alfred Nobel ini dengan tekadnya ia
berusaha hingga pada akhirnya namanya
diabadikan dalam hadiah
perdamaian--yaitu Nobel Prizes.
Bagaimana dengan Anda? Seperti apa
Anda ingin dikenang oleh orang-orang
yang Anda tinggalkan? Warisan apa
yang akan Anda sumbangsihkan demi
mashlahat umat banyak? Apakah
orang-orang akan mengingat Anda
dengan penuh cinta dan rasa hormat?
Mari kita bersegera lakukan sebanyak
kebaikan, mulai hari ini, detik ini,
saat ini juga.
email from Anne-ahira
adalah pangkal kematian. Hidup dan
mati, datang silih berganti, tidak
ada yang kekal abadi. Itulah hukum
alam yang hakiki. Oleh sebab itu,
jangan takut mati, jangan mencari mati.
Selama hidup, lebih baik bersegeralah
perbanyak kebaikan, syukuri diri
dalam keadaan apapun, dan tahu diri
di manapun. Bebas, lepas, tidak
terikat dan melekat, cerah ceria,
berpikir optimis dan positif setiap
saat, insyaallah hidup senang, mati
tenang. :-)
//////////////////////////////
Kisah Nyata...
Pagi itu seorang pria menjalani
rutinitasnya seperti biasa. Sebagai
seseorang yang mempunyai relasi luas
dan sibuk, ia selalu menyempatkan
diri untuk membaca kolom pengumuman
termasuk juga kolom berita kematian.
Tiba-tiba matanya membaca sebuah
berita, berita yang sangat
mengejutkan dan membuat bulu kuduknya
merinding. Ia sedang membaca berita
kematiannya sendiri.
Pria ini terhenyak, ia lalu bertanya
kepada dirinya sendiri, apakah ia
masih hidup? Apakah saat ini ia ada
di dunia atau di alam baka?
Saat ia menyadari bahwa ada sebuah
kesalahan dalam berita ini, mungkin
karena memiliki nama yang sama,
pastilah redaksi koran ini telah
melakukan kesalahan.
Namun karena rasa penasaran ia pun
melanjutkan membaca berita tersebut.
Ia ingin tahu apa tanggapan orang
mengenai dirinya.
Dalam artikel itu ia disebut dengan
panggilan 'raja dinamit' telah wafat.
Pada bagian lain ia juga disebut
sebagai 'partner dewa kematian'.
Ia terkejut bukan kepalang, apakah
seperti ini dirinya akan dikenang
oleh orang-orang?
Kejadian ini membuka pikirannya, ia
lalu memutuskan bahwa ia tidak ingin
dikenang seperti itu. Ia bertekad
mulai saat itu juga ia akan berjuang
demi kedamaian dan kemanusiaan.
Begitulah akhirnya, pria yang bernama
Alfred Nobel ini dengan tekadnya ia
berusaha hingga pada akhirnya namanya
diabadikan dalam hadiah
perdamaian--yaitu Nobel Prizes.
Bagaimana dengan Anda? Seperti apa
Anda ingin dikenang oleh orang-orang
yang Anda tinggalkan? Warisan apa
yang akan Anda sumbangsihkan demi
mashlahat umat banyak? Apakah
orang-orang akan mengingat Anda
dengan penuh cinta dan rasa hormat?
Mari kita bersegera lakukan sebanyak
kebaikan, mulai hari ini, detik ini,
saat ini juga.
email from Anne-ahira
Kisah Tukang Kayu
Seorang tukang bangunan yang sudah
tua berniat untuk pensiun dari
profesi yang sudah ia geluti selama
puluhan tahun.
Ia ingin menikmati masa tua bersama
istri dan anak cucunya. Ia tahu ia
akan kehilangan penghasilan rutinnya
namun bagaimanapun tubuh tuanya butuh
istirahat. Ia pun menyampaikan
rencana tersebut kepada mandornya.
Sang Mandor merasa sedih, sebab ia
akan kehilangan salah satu tukang
kayu terbaiknya, ahli bangunan yang
handal yang ia miliki dalam timnya.
Namun ia juga tidak bisa memaksa.
Sebagai permintaan terakhir sebelum
tukang kayu tua ini berhenti, sang
mandor memintanya untuk sekali lagi
membangun sebuah rumah untuk terakhir
kalinya.
Dengan berat hati si tukang kayu
menyanggupi namun ia berkata karena
ia sudah berniat untuk pensiun maka
ia akan mengerjakannya tidak dengan
segenap hati.
Sang mandor hanya tersenyum dan
berkata, "Kerjakanlah dengan yang
terbaik yang kamu bisa. Kamu bebas
membangun dengan semua bahan terbaik
yang ada."
Tukang kayu lalu memulai pekerjaan
terakhirnya. Ia begitu malas-malasan.
Ia asal-asalan membuat rangka
bangunan, ia malas mencari, maka ia
gunakan bahan-bahan berkualitas
rendah. Sayang sekali, ia memilih
cara yang buruk untuk mengakhiri
karirnya.
Saat rumah itu selesai. Sang mandor
datang untuk memeriksa. Saat sang
mandor memegang daun pintu depan, ia
berbalik dan berkata, "Ini adalah
rumahmu, hadiah dariku untukmu!"
Betapa terkejutnya si tukang kayu. Ia
sangat menyesal. Kalau saja sejak
awal ia tahu bahwa ia sedang
membangun rumahnya, ia akan
mengerjakannya dengan
sungguh-sungguh. Sekarang akibatnya,
ia harus tinggal di rumah yang ia
bangun dengan asal-asalan.
Inilah refleksi hidup kita!
Pikirkanlah kisah si tukang kayu ini.
Anggaplah rumah itu sama dengan
kehidupan Anda. Setiap kali Anda
memalu paku, memasang rangka,
memasang keramik, lakukanlah dengan
segenap hati dan bijaksana.
Sebab kehidupanmu saat ini adalah
akibat dari pilihanmu di masa lalu.
Masa depanmu adalalah hasil dari
keputusanmu saat ini.
from email anne-ahira